Senin, 03 Oktober 2011

18 Korban Pesawat Casa telah terendifikasi Dan Teriakan Minta Tolong dari Dalam Pesawat Tinggal Kenangan


Langkat-(Batavia Online)
Sejumlah petugas yang melaksanakan proses evakuasi korban tewas penumpang pesawat Cassa 212-200 milik Nusantara Buana Air (NBA) di atas pegunungan di dalam hutan kawasan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut), mengindikasikan kecelakaan pesawat yang menewaskan seluruh penumpang termasuk pilot, co pilot dan kru pesawat, terjadi akibat faktor cuaca atau kerusakan mesin.

Sejumlah 18 Jenazah penumpang pesawat Casa 212-200 yang jatuh di Bukit Kapur, kawasan Hutan Bahorok, Langkat telah diidentifikasi. Kondisi semua jenazah utuh dan hanya mengalami lecet-lecet di beberapa bagian tubuh.


“Kondisinya hampir semuanya baik tidak ada yang hancur. Hanya luka-luka kecil,” ujar salah satu dokter RS Adam Malik yang tak mau disebutkan namanya, di RS Adam Malik, Medan, Minggu (2/10).
Tim evakuasi pesawat CASA 212-200 menemukan para penumpang dan awak pesawat masih duduk di kursi masing-masing saat mereka ditemukan petugas, Sabtu (1/10) menjelang siang. Namun, semua penumpang dan awak meninggal dunia dalam keadaan memakai sabuk pengaman.

Kepastian kondisi 14 penumpang dan 4 awak pesawat CASA yang meninggal dunia di lokasi kejadian disampaikan Kepala Basarnas Marsekal Madya Daryatmo kepada wartawan, Sabtu siang, selepas menerima laporan dari gabungan tim search and rescue (SAR) dari lokasi kejadian.


Dan kabar gembira yang pernah beredar di posko kantor SAR Medan yang menyebutkan terdapat korban selamat dalam insiden kecelakaan pesawat Cassa 212-200 milik maskapai Nusantara Buana Air (NBA) di Bahorok, Langkat, Sumuatera Utara. Menurut Kepala Basarnas Marsekal Madya Daryatmo, informasi itu diperoleh setelah dua anggota TNI AU sudah berhasil menjangkau lokasi jatuhnya pesawat bermuatan 18 orang itu hanya tinggal kenangan

Menurut Daryatmo, pintu-pintu pesawat dalam keadaan tertutup. Namun, moncong pesawat remuk karena membentur dinding tebing dengan kemiringan 70 derajat. Sayap pesawat patah dan bagian atas pesawat juga remuk. Posisi pesawat berada di atas pohon dalam keadaan miring. ”Evakuasi menjadi sulit karena pesawat sewaktu-waktu bisa meluncur ke jurang,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar