Medan(BO)
Pemerintah Republik Indonesia melalui Otoritas Jasa Keuangan
(Ojk) sangat diharapkan menata ulang prosedur para kolektor, Bank Maupun
Finance yang mengecewakan para nasabah dalam penarikan mobil yang terlambat pembayaran cicilan kredit.
Seperti Kolektor PT Adira Finance yang beralamat dijalan
abdullah lubis no 73 Medan dibawah
pimpinan P.Heery Lim menarik mobil daihatsu pik-up Gren mex tahun 2014, BK 8560
cu bagaikan perampok disiang bolong .
Menurut Sumitro sang
pemilik mobil dia membeli mobil tersebut dengan kredit di Adira finance,tahun
2914 selama ini pembayaranya lancar saja sampai pembayaran bulan ke 18.tapi
karena orangtuanya meninggal dia agak tersendatdalam pembayaran ke 19,20,dan21.
Memang beberapakali para kolektor PT Adira Finance datang kerumahnya,Sumintro minta waktu “saya baru aja kena musibah ayah saya meninggal dunia .Saya minta waktu satu minggu saja”kata sumitro.
Sewaktu Saya lagi
mengendarai mobil tiba- tiba beberapa preman memepet mobil saya.Saya pikir saya
dirampok ternyata dept kolektor dari PT Adira Finance .Mereka mengatakan Kami dari
PT Adira Finance “Mobil bapak kami tarik bapak menunggak selama beberapa bulan”
saya tanya surat tariknya mereka tidak dapat menunjukan
surat tariknya.Kata mereka kalau surat tarik dibuat sipemilik mobil bisa lari
kemana-mana.
Malah Dept Kolektor PT Adira Finance menuduh sumitro menganti plat BK 8560 CU padahal staff PT Adira Finance salah ketik dalam laporan penarikan mobil.
Malah Dept Kolektor PT Adira Finance menuduh sumitro menganti plat BK 8560 CU padahal staff PT Adira Finance salah ketik dalam laporan penarikan mobil.
Kemudian Sumitro mendatangi kantor PT Adira Finance mengurus
penungakan mobil serta membayar tungakan mobil tersebut PT Adira Finance
menambah beban pembayaran sebanyak Rp 5 juta,-dengan istilah uang derek mobil.Padahal
mobil Sumitro tidak ada diderek dengan mobil derek hanya dibawa menuju kantor
Adira Finance.
Sehubungan Sumitro Koordinator Komnas WI(Komite Nasional Wartawan Indonesia) Kota Medan memohon bantuan hukum ke LSM BPKN Sumut (Badan Penyelamat Kekayaan Negara ).Ketika Tim LSM BPKN yang dipimpin Nur Said ingin mengkompirmasi pada PT Adira Finance ,pimpinan kolektor PT Adira Finance bernama Ismail menghalang-halangi LSM tersebut,untuk bertemu Pimpinan PT Adira Finance saudara P.Heery Lim.
LSM BPKN minta pada otoritas Jasa Keuangan agar menertipkan jasa keuangan baik Bank maupun Finance seperti PT Adira Finance yang melakukan penagihan maupun penarikan mobil nasabahnya yang arogan bak perempokan disiang bolong (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar