Senin, 02 Januari 2012
Proyek Drenase dikerjakan manual di Medan Utara
Pembangunan di Medan Utara memang terus digenjot namun sayangnya puluhan proyek drainase yang sedang dikerjakan terlihat amburadul. Sebab selain pengerjaannya asal-asalan juga tidak jelas identitasnya alias siluman karena tidak dilengkapi plank proyek. Seperti yang terlihat Jum'at (23/12)
Pengerjaan proyek pembangunan drainase yang sedang dikerjakan di Jalan KL Yos Sudarso Km. 19,5 Lingkungan 23 Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan, hanya memakai sistem pengecoran manual dan tidak terlihat pengecoran dengan truk molen. Seorang tokoh pemuda, Abdurrahman, 39, mengecam pemerintah daerah. "Pemerintah daerah Sumatera Utara dan Pemko Medan termasuk DPRD Medan dan Provinsi kita nilai tidak mendukung pemberantasan korupsi di tanah air.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya proyek-proyek yang amburadul dan siluman di wilayah kerja mereka khususnya di Medan Utara," katanya. Mestinya, DPRD Kota ataupun DPRD Provinsi Sumut peka terhadap pelaksanaan proyek-proyek di wilayah tugasnya. Sebagai Dewan yang dipercayakan masyarakat harusnya mengawasi kinerja pemerintahan dan jalannya penggunaan anggaran. Tapi hal itu tidak ada sama sekali.
"Sebagai masyarakat kita sangat kecewa dengan mereka yang tentunya mengetahui persis berapa besar angka penggunaan uang rakyat. Anehnya wakil-wakil kita yang duduk di DPRD Dapil V itu sepertinya tak mau tau, sehingga proyek-proyek amburadul yang menggunakan uang rakyat itu bermunculan dan berjalan tanpa hambatan. Rahman nyatakan akan konplin pemerintah terkait. "Saya katakan ini proyek tidak bermoral.
Karena disamping proyeknya tertutup, pelaksanaannya juga menyimpang, karena oknum-oknum yang mengerjakan pengecoran bangunan drainase itu misalnya tidak menggunakan alat yang standar. Dikatakannya tudingan warga Pekan Labuhan itu cukup beralasan, sebab pengecoran pembangunan drainase yang menggunakan sistem manual itu diragukan mutu dan kekuatannya. Selain itu, pelaksanaan proyek juga tidak memasang plank. Ini menandalan ada iktikad buruk untuk berkorupsi. Sementara ketika dikonfirmasi, petugas lapangan dan pengawas proyek drainase, mengaku perusahaan yang mengerjakan pembangunan drainase PT Adi Karya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar